Berhubungan intim anatara suami dan istri merupakan kebutuhan
primer manusia yang bernilai ibadah. Oleh karena itu dalam
pelaksanaannya, tentu kita harus mengetahui hal-hal yang berkaitan
dengannya. Dan tentu harus pula mengikuti tuntunan Rasulullah Saw.
Berikut ini beberapa tuntunan dari Rasulullah Saw:
1. Bersiwak atau Sikat Gigi Sebelum Bercumbu
Bersiwak
atau menggosok gigi dianjurkan sebelum bercumbu dan melakukan hubungan
intim. Ini bertujuan agar masing-masing tidak mencium bau mulut yang
akan mengganggu kenyamanan dalam bercinta.
Hal ini sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah Saw
Syuraih
bin Hani’ menuturkan “aku bertanya kepada Aisyah ra, Apa yang pertama
kali dilakukan nabi ketika masuk rumah “Aisyah ra menjawab “bersiwak”
(HR Muslim nomor 253)
2. Membaca Basmalah dan Doa Sebelum Melakukan Hubungan Badan
Sudah
seyogyanya kita berdoa kepada Allah Swt dalam melakukan segala hal.
Termasuk berhubungan intim. Hal itu kita lakukan agar kita dijauhkan dari
perbuatan syaitan saat melakukan hubungan. Kemudian bila kita dikaruniai
anak dari hasil hubungan tersebut, maka anak kita akan dijauhkan dari
syaitan.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
“Seandainya
seseorang diantara mereka yang hendak melakukan hubungan badan dengan
istrinya mengucapkan “Bismillah, Allahumma jannibni asy-saithan, wa
jannib asy-syaithan ma razaqtana (Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah,
hindarkanlah setan dariku dan hindarkanlah setan dari rezeki (anak) yang
engkau karuniakan kepada kami). ‘Lalu keduanya ditakdirka mendapatkan
keturunan dari hubungan tersebut, maka setan tidak akan membahayakannya
selama-lamanya. (HR Bukhari no 5165 dan Muslim nomor 1434)
3. Suami Dianjurkan Mencumbu Istri Terlebih Dulu
Sebelum
benar-benar melakukan hubungan intim, pasangan suami istri utamanya
suami, harus mengawali dengan mencumbu istri tercinta. Hal tersebut
sebagai bentuk pemanasan. Juga mempermudah pelaksanaan tahapan hubungan
intim selanjutnya.
Dalam
suatu riwayat hadist Jabir ra dinyatakan bahwa ketika Jabir ra menikah,
Rasulullah Saw bertanya kepadanya, Apakah engkau menikah dengan seorang
gadis atau janda? Jabir ra menjawab bahwa dirinya menikah dengan
seorang janda. Maka Rasulullah Saw. Berkata “mengapa engkau ridak
memilih gadis perawan dan air liurnya. (HR Bukhari hadis nomor 1434)
Pernyataan
Rasulullah Saw ini adalah isyarat untuk menghsap lidah istri dan
menyedot air liurnya. Tentunya hal ini dilakukan ketika sedang mencumbu
dan menciumnya. (Fatub Bari V 9 hlm. 121)
4. Boleh Melakukan Hubungan Suami Istri Dengan Gaya Apapun Selama dalam Kemaluannya
Islam sangat detil dalam mengatur semua lini kehidupan. Begitu juga dalam mengatur hubungan intim.
Dalam
Islam suami dibolehkan untuk menggauli istrinya dengan gaya apapun
asalkan tetap dalam kemaluannya. Sehingga berhubungan tidak menjadi
monoton. Namun yang perlu menjadi catatan meskipun bebas namun
lakukanlah dengan gaya yang tidak menyakiti dan sama-sama nyaman.
Jabir
ra berkata, “Orang Yahudi pernah berkata kepada kaum muslimin, ”
Barangsiapa yang menggauli istrinya dari arah belakang, maka anak hasil
hubungan tersebut akan terlahir dengan mata juling. Maka Allah azza wa
jalla menurunkan firman-Nya ” Isteri-Istrimu adalah (seperti) tanah
tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok
tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki (Al-Baqarah 223)
Baca Juga: Begini Seharusnya Suami Memperlakukan Istrinya
Rasulullah bersabda “Tidak masalah istrimu menghadap kepadamu atau membelakangimu, selama didalam kemaluan. (Mutafaqun Alaih)
5. Suami Boleh Melakukan Apa Saja Dengan Seluruh Tubuh Istrinya, Selama Menghindari Anus.
Suami
juga bebas menikmati keindahan tubuh istri. Dan melakukan apa saja
terhadapnya. Asalkan menghindari anus. Nabi Saw bersabda,
“Sesungguhnya, Allah tidak malu untuk menyatakan kebenaran. Jangan menggauli istri pada anus mereka” (HR Ahmad dan Ibnu Majjah)
Ibnu
Abbas ra berkata, “Pada hari kiamat kelak, Allah tidak akan melihat
kepada orang yang berhubungan seks dengan binatang atau menggauli wanita
pada anusnya (An-Nas’i)
6. Tidak Boleh Menggauli Istri Pada Kemaluannya Ketika Sedang Haid
Ulama’
telah sepakat haramnya menyetubuhi istri saat istri dalam kondisi haid.
Ini berdasarkan firman Allah Swt “Maka jauhilah wanita yang sedang haid
(Al-Baqarah 222)
Untuk itu, ketika istri sedang haid sebaiknya lelaki berpuasa agar nafsunya dapat terkontrol.
7. Bila Suami kuat dan Hendak Mengulangi Hubungan Intim Maka Hendaknya Wudhu Lebih Dulu.
“Jika
seorang di anatara kalian melakukan hubungan badan dengan istrinya dan
hendak mengulanginya lagi, maka hendaknya wudhu lebih dulu (HR Muslim)
8.
Jika Seorang Lelaki Tertarik dengan Kecntikan Wanita Lain Saat Melihatnya Maka Hendaklah Segera Menemui Istri dan Menggaulinya
Jabir
ra menuturkan bahwa suatu ketika nabi Saw melihat seorang wanita, maka
beliau segera menemui Zainab yang saat itu sedang menyiapkan kulit yang
hendak disamak. Maka beliau melakukan hubungan badan dengannya lalu
keluar untuk menemui kembali para sahabatnya. Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya
wanita datang dan pergi dalam rupa setan (potensial untuk menggoda).
Karena itu, jika seorang diantara kalian melaihat wanita hendaknya
segera melakukan hubungan badan dengan istrinya, karena hal itu akan
meredam (gejolak nafsu) di hatinya” (HR Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi).
9. Makruh Melakukan ‘Azl (mengeluarkan seperma di luar kemaluan istri).
Mengeuarkan
seperma di luar kemaluan istri merupakan perkara makruh. Kita harus
tahu bahwa setiap jiwa yang telah ditetapkan penciptaannya oleh Allah
pasti akan tercipta, balik melakukan azl’ atau tidak.